Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang menghasilkan barang atau produk dengan menggunakan mesin, alat, dan teknologi tertentu. Dalam perusahaan manufaktur, terdapat berbagai divisi atau departemen yang bertanggung jawab atas tugas dan tanggung jawab tertentu dalam proses produksi.

Setiap divisi atau departemen memiliki tugas yang berbeda dan saling terkait dalam proses produksi. Berikut adalah beberapa divisi atau departemen yang biasanya ada dalam perusahaan manufaktur yang mungkin perlu untuk Anda kenali.

Divisi Produksi

Divisi produksi merupakan divisi yang paling penting dalam perusahaan manufaktur. Divisi ini bertanggung jawab untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan. Di divisi produksi, terdapat beberapa bagian seperti mesin produksi, perakitan, dan QC (Quality Control) yang bertanggung jawab untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan.

Divisi R&D (Research and Development)

Divisi R&D bertanggung jawab untuk melakukan riset dan pengembangan produk baru. Di divisi ini, terdapat tim peneliti dan insinyur yang bekerja untuk menciptakan produk baru yang lebih baik dan inovatif.

Divisi Pembelian

Divisi pembelian bertanggung jawab untuk membeli bahan baku dan komponen yang diperlukan untuk produksi. Di divisi ini, terdapat tim pembelian yang bekerja untuk mencari dan memilih pemasok yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan produksi.

Divisi Pemasaran

Divisi pemasaran bertanggung jawab untuk melakukan promosi dan pemasaran produk kepada konsumen. Di divisi ini, terdapat tim pemasaran yang bekerja untuk membuat strategi pemasaran yang efektif dan mencari cara untuk memasarkan produk ke pasar.

Divisi Keuangan

Divisi keuangan bertanggung jawab untuk mengelola keuangan perusahaan. Di divisi ini, terdapat tim akuntan dan analis keuangan yang bekerja untuk membuat laporan keuangan dan mengelola anggaran perusahaan.

Divisi Sumber Daya Manusia

Divisi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengelola karyawan dan sumber daya manusia perusahaan. Di divisi ini, terdapat tim HR yang bekerja untuk merekrut, mengelola, dan mengembangkan karyawan perusahaan.

Divisi Logistik

Divisi logistik bertanggung jawab untuk mengelola proses pengiriman dan distribusi produk ke konsumen. Di divisi ini, terdapat tim logistik yang bekerja untuk memastikan produk dikirim dengan tepat waktu dan dengan biaya yang efisien.

Divisi Teknik

Divisi teknik bertanggung jawab untuk merancang dan mengembangkan mesin dan alat produksi. Di divisi ini, terdapat tim teknik yang bekerja untuk memastikan mesin dan alat produksi bekerja dengan optimal dan efisien.

Devisi PPIC

PPIC memiliki kepanjangan dari Production Planning Inventory Control. Pada bidang ini memiliki fungsi sebagai perencanaan dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh orang yang memduduki jabatan sebagai staff PPIC tersebut. Kemudian pada devisi ini juga mempunyai fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.

Setiap divisi atau departemen dalam perusahaan manufaktur memiliki peran penting dalam proses produksi dan pengembangan produk. Kerja sama dan koordinasi antar divisi jugasangat penting untuk memastikan proses produksi berjalan dengan baik dan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. 

Oleh karena itu, perusahaan manufaktur harus memastikan bahwa setiap divisi atau departemen memiliki tim yang terampil dan berpengalaman dalam bidangnya masing-masing. Selain itu, perusahaan manufaktur juga harus memastikan bahwa setiap divisi atau departemen bekerja secara sinergis dan terintegrasi dengan baik. 

Hal ini dapat dicapai melalui komunikasi yang baik antar divisi atau departemen, serta koordinasi yang efektif dalam setiap tahap produksi. Pentingnya setiap divisi atau departemen dalam perusahaan manufaktur juga dapat dilihat dari dampaknya terhadap keberhasilan perusahaan. 

Misalnya, jika divisi produksi gagal memenuhi standar kualitas yang ditentukan, produk yang dihasilkan mungkin tidak akan laku di pasar dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Begitu juga jika divisi pengadaan atau  gagal memilih pemasok yang baik.  

Maka biaya produksi bisa menjadi lebih tinggi dan mengurangi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur harus memastikan bahwa setiap divisi atau departemen memiliki tujuan yang jelas dan terukur. Hal ini dapat dicapai dengan membuat KPI (Key Performance Indicator) yang tepat untuk setiap divisi atau departemen, serta mengukur kinerja secara teratur.

Selain tujuan yang jelas, perusahaan manufaktur juga harus memastikan bahwa setiap divisi atau departemen memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini termasuk anggaran yang memadai, peralatan dan teknologi yang memadai, serta karyawan yang terampil dan berpengalaman.

Dalam perusahaan manufaktur yang besar, setiap divisi atau departemen juga dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub-divisi atau sub-departemen. Hal ini dilakukan untuk memperkuat spesialisasi dan fokus pada tugas-tugas yang lebih spesifik.

Sebagai contoh, di divisi produksi, terdapat sub-divisi yang bertanggung jawab untuk memproduksi bagian-bagian tertentu dari produk, seperti sub-divisi perakitan, sub-divisi pemrosesan material, dan sub-divisi pengelasan. 

Di divisi R&D, terdapat sub-departemen yang bertanggung jawab untuk riset dan pengembangan produk tertentu, seperti sub-departemen pengembangan produk elektronik atau sub-departemen pengembangan produk tekstil.

Dalam perusahaan manufaktur, setiap divisi atau departemen harus berfungsi secara optimal untuk memastikan keberhasilan perusahaan. Setiap divisi atau departemen harus memiliki tujuan yang jelas, sumber daya yang cukup, dan karyawan yang terampil dan berpengalaman. Dengan demikian, perusahaan manufaktur dapat memproduksi produk berkualitas tinggi dan berhasil di pasar.